Aku tertatih-tatih
saat kekasih pergi
tapi tak selayaknya
aku tertatih.
Aku tanpa cinta mencintainya
tapi tak sepantasnya menjadi pujaan
hatinya.
Aku tak bekasih.
Jumat, 25 September 2009
Kamis, 15 Januari 2009
Kian Lama
Menikmati indahnya hatimu
Selami perasaan ku
Indah nilai yang kau agungkan
Sanggup ku mengenalmu
Tak dapat ku hiraukan hadirmu
Perlahan tapi pasti
sentuh kisah ku
Terdengar kau beranjak dariku
Merapu pun letuskan letusan dahsyat
Semegah cinta yang terbangun
Kian lama,
Aku ingin mengenalmu,
Memerahkan mu kembali
Selami perasaan ku
Indah nilai yang kau agungkan
Sanggup ku mengenalmu
Tak dapat ku hiraukan hadirmu
Perlahan tapi pasti
sentuh kisah ku
Terdengar kau beranjak dariku
Merapu pun letuskan letusan dahsyat
Semegah cinta yang terbangun
Kian lama,
Aku ingin mengenalmu,
Memerahkan mu kembali
Kamis, 23 Oktober 2008
PUISI WS. RENDRA
KANGEN
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api.
KENANGAN DAN KESEPIAN
Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa
sawah dan bambu.
Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya.
Jalanan berdebu tak berhati
lewat nasib menatapnya.
Cinta yang datang
burung tak tergenggam.
Batang baja waktu lengang
dari belakang menikam.
Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu
(diambil dari buku : EMPAT KUMPULAN SAJAK, karya RENDRA, penerbit Pustaka Jaya, cetakan kedelapan, tahun 2003)
KANGEN
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api.
KENANGAN DAN KESEPIAN
Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa
sawah dan bambu.
Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya.
Jalanan berdebu tak berhati
lewat nasib menatapnya.
Cinta yang datang
burung tak tergenggam.
Batang baja waktu lengang
dari belakang menikam.
Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu
(diambil dari buku : EMPAT KUMPULAN SAJAK, karya RENDRA, penerbit Pustaka Jaya, cetakan kedelapan, tahun 2003)
Untuk Mencintaimu
Seventeen - Untuk Mencintaimu
Oktober 13, 2008 in curhat, lirik, pengalaman, pengamatan
apa yang harus aku lakukan
untuk membuat kau mencintaiku
segala upaya tlah kulakukan untukmu
apa yang harus aku temukan
untuk membuat kau menyayangiku
inilah aku yang memilih kau untukku
reff:
karna aku mencintaimu
dan hatiku hanya untukmu
tak akan menyerah
dan takkan berhenti mencintaimu
ku berjuang dalam hidupku
untuk selalu memilikimu
seumur hidupku, setulus hatiku
hanya untukmu
By: Seventeen
Oktober 13, 2008 in curhat, lirik, pengalaman, pengamatan
apa yang harus aku lakukan
untuk membuat kau mencintaiku
segala upaya tlah kulakukan untukmu
apa yang harus aku temukan
untuk membuat kau menyayangiku
inilah aku yang memilih kau untukku
reff:
karna aku mencintaimu
dan hatiku hanya untukmu
tak akan menyerah
dan takkan berhenti mencintaimu
ku berjuang dalam hidupku
untuk selalu memilikimu
seumur hidupku, setulus hatiku
hanya untukmu
By: Seventeen
Jumat, 26 September 2008
Sehari Penuh
Harmonisasi lagu
Rangkaian informasi
Ragam pengetahuan
Warnai dunia
Derai air mata
Lukiskan kisah
Total dua puluh empat jam
Bicara
Berakhir dua puluh empat menit
dan sehari penuh
berteman debu
Rangkaian informasi
Ragam pengetahuan
Warnai dunia
Derai air mata
Lukiskan kisah
Total dua puluh empat jam
Bicara
Berakhir dua puluh empat menit
dan sehari penuh
berteman debu
Minggu, 31 Agustus 2008
Langganan:
Postingan (Atom)