Kamis, 23 Oktober 2008

PUISI WS. RENDRA
KANGEN

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku

menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

kau tak akan mengerti segala lukaku

kerna luka telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

Apabila aku dalam kangen dan sepi

itulah berarti

aku tungku tanpa api.





KENANGAN DAN KESEPIAN



Rumah tua

dan pagar batu.

Langit di desa

sawah dan bambu.



Berkenalan dengan sepi

pada kejemuan disandarkan dirinya.

Jalanan berdebu tak berhati

lewat nasib menatapnya.



Cinta yang datang

burung tak tergenggam.

Batang baja waktu lengang

dari belakang menikam.



Rumah tua

dan pagar batu.

Kenangan lama

dan sepi yang syahdu



(diambil dari buku : EMPAT KUMPULAN SAJAK, karya RENDRA, penerbit Pustaka Jaya, cetakan kedelapan, tahun 2003)

Untuk Mencintaimu

Seventeen - Untuk Mencintaimu

Oktober 13, 2008 in curhat, lirik, pengalaman, pengamatan

apa yang harus aku lakukan
untuk membuat kau mencintaiku
segala upaya tlah kulakukan untukmu

apa yang harus aku temukan
untuk membuat kau menyayangiku
inilah aku yang memilih kau untukku

reff:
karna aku mencintaimu
dan hatiku hanya untukmu
tak akan menyerah
dan takkan berhenti mencintaimu

ku berjuang dalam hidupku
untuk selalu memilikimu
seumur hidupku, setulus hatiku
hanya untukmu

By: Seventeen

Jumat, 26 September 2008

pooh


Glitterfy.com - Glitter Graphics
v

Sehari Penuh

Harmonisasi lagu
Rangkaian informasi
Ragam pengetahuan
Warnai dunia
Derai air mata
Lukiskan kisah
Total dua puluh empat jam
Bicara
Berakhir dua puluh empat menit
dan sehari penuh
berteman debu

Minggu, 31 Agustus 2008

Kamis, 21 Agustus 2008

Bakar dan Larutkan

Lelah jiwa berjalan
ingini peristirahatan
masuklah dalam liang kubur
Lelah hati tak bercelah
ingini celah pati
bakar saja ragumu
Lelah surya menepis malam
ingini pagi yang cerah
Lantas bakar larutkan
lelahmu

Kamis, 31 Juli 2008

Untuk yang merasa

Untuk teman yang telah setia temaniku
Sulit terucap terima kasih yang tak cukup
Untuk teman yang tak ingin mencariku
Ucapan salam pantas kau dengar
Untuk hati yang tak pernah lelah merasa
Cukup dekapan lembut Tuhan
Yang mengerti kamu

Diksi

Aku tak terikat
Tapi aku memikat
Kata orang kata-kataku puitis
Ada kalanya aku rayu yang tak merayumu
Kala kekasih marah
Meski marah, Aku bukanlah pemarah
Tapi aku memerahkanmu
Sesekali aku menggelitikmu
Lepaskan dari penat
Sesekali kaupun tangisi aku
Mungkin juga menjerit
Kau terhanyut, terbuai
dalam diksi

Jumat, 25 Juli 2008

Rintihan

Aku menitih kasih yang tersia-siakan
Dan lagu sendu jadikan siang berpeluh rindu
Kebersamaan ini hanya simulasi belaka
Sesaat kau puja Aku,
Sesaat kau rentangkan tanganmu,
Sembari ku teriakkan amarah
Lemparimu dengan hujatan-hujatan
Bongkar siapa dirimu!
Percuma kata-kata
Jikalau lembut lakumu
Tikamku dari belakang
Cepat hentikan!
Aku sudah muak
Aku tak mau kenal
apa itu: Rintihan